UMM bookstore
adalah toko souvenir dan buku milik Universitas Muhammadiyah malang, UMM
bookstore terletak di Jl. Raya Mulyo Agung No.50, Tlogomas, Kec. Lowokwaru,
Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. di UMM bookstore menjual berbagai souvenir
dan buku buku, bagi anda para pecinta buku silahkan berkunjung karena buku buku
di UMM bookstore berkualitas.
A
Kamis, 16 Juni 2016
UMM-Inn
UMM Inn adalah hotel pendidikan pertama di kota Malang.
Bukan diperuntukan bagi mahasiswa saja, hotel UMM Inn Malang justru dibuka bagi
siapa saja yang menginginkan sebuah penginapan nyaman, klasik, namun tetap
elegan. Terletak tepat diantara Kota Malang dan Batu, hotel ini juga bisa
Ngalamers jadikan sebagai tempat untuk pertemuan, konferensi, seminar, ataupun
pesta.
Beberapa fasilitas yang tersedia di Hotel UMM Inn ini antara lain restoran, coffee shop, safe deposit box, shower & bathtub, ruangan ber-AC, laundry, area parkir yang luas, serta ruang pertemuan.
Beberapa fasilitas yang tersedia di Hotel UMM Inn ini antara lain restoran, coffee shop, safe deposit box, shower & bathtub, ruangan ber-AC, laundry, area parkir yang luas, serta ruang pertemuan.
FASILITAS YANG DITAWARKAN:
- Ruangan ber-AC
- Shower & bathtub
- Air panas & air dingin
- Restoran & kedai kopi
- Layanan binatu
- 24 jam layanan kamar
- Kotak penyimpanan barang berharga
- Area parkir gratis
Rumah Sakit UMM & Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono
Sama seperti Masjid Ar Fahruddin Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang diresmikan oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia oleh Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri pada tanggal 17 Juni 2014 di bangun diatas lahan dengan lokasirumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari.
Berdiri diatas tanah seluas 9 hektare dan memiliki bangunan utama setinggi 6 lantai dan beberapa bangunan gedung penunjang setinggi 5 lantai dan gedung rawat inap setinggi 3 lantai.
Bentuk bangunan dari RS ini terbilang unik dengan ciri khas arsitektur tiongkok. Keberadaan RS UMM merupakan bagian dari layanan kesehatan berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.
Dengan motto “pelayananku, pengabdianku” menjadikan RS UMM terus berusaha untuk meningkatkan layanan yang memuaskan masyarakat.
MASJID KH M. BEDJO DARMOLEKSONO
Masjid KH. Bedjo
Darmoleksono, di komplek Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa TimurMasjid bernuansa Tiongkok yang satu ini benar benar istimewa, karena dibangun bukan oleh komunitas Muslim Tionghoa Indonesia tapi justru dibangun oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Ketika Universitas Muhammadiyah Malang berencana membangun sebuah Rumah Sakit lengkap dengan fasilitas Masjid, Rektorat UMM memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan masjid agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, dan setelah beberapa kali berganti design ahirnya diputuskan untuk membangun sebuah masjid dengan arsitektur Tiongkok.
Rektor UMM Dr. Muhadjir Effendy, MAP memberi nama masjid itu dengan nama Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono, Nama seorang tokoh pelopor Muhammadiyah di Malang. Pada saat artikel ini dibuat masjid ini belum genap berumur sebulan dan Lantai satu masjid ini sementara waktu masih digunakan sebagai kantor Pengelola Rumah Sakit.
Lokasi Masjid
Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono terletak di dalam Komplek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.
Sejarah Pendirian
Rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP berharap agar keberadaan masjid ini akan menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan masyarakat. Masjid yang sudah lebih dulu selesai dibangun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Menurut beliau membangun moral jauh lebih penting sebelum membangun fisik. Itulah hal yang menjadi landasan utama kenapa pihak rektorat UMM lebih memprioritaskan pembangunan masjid daripada pembangunan fisik Rumah Sakit.
Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa TimurMasjid bernuansa Tiongkok yang satu ini benar benar istimewa, karena dibangun bukan oleh komunitas Muslim Tionghoa Indonesia tapi justru dibangun oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Ketika Universitas Muhammadiyah Malang berencana membangun sebuah Rumah Sakit lengkap dengan fasilitas Masjid, Rektorat UMM memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan masjid agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, dan setelah beberapa kali berganti design ahirnya diputuskan untuk membangun sebuah masjid dengan arsitektur Tiongkok.
Rektor UMM Dr. Muhadjir Effendy, MAP memberi nama masjid itu dengan nama Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono, Nama seorang tokoh pelopor Muhammadiyah di Malang. Pada saat artikel ini dibuat masjid ini belum genap berumur sebulan dan Lantai satu masjid ini sementara waktu masih digunakan sebagai kantor Pengelola Rumah Sakit.
Lokasi Masjid
Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono terletak di dalam Komplek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.
Sejarah Pendirian
Rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP berharap agar keberadaan masjid ini akan menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan masyarakat. Masjid yang sudah lebih dulu selesai dibangun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Menurut beliau membangun moral jauh lebih penting sebelum membangun fisik. Itulah hal yang menjadi landasan utama kenapa pihak rektorat UMM lebih memprioritaskan pembangunan masjid daripada pembangunan fisik Rumah Sakit.
|
Masjid RS UMM ketika sedang dalam
proses pembangunan
|
Dan tentu saja
pembangunan fisik Rumah sakit yang ukuran nya jauh lebih besar dengan
kompleksitas yang tinggi akan memakan waktu lebih lama sebelum dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Seluruh pembiayaan pembangunan Masjid
dan Rumah sakit UMM ini ditanggung sendiri oleh UMM meski tak menutup
kemungkinan bila ada investor yang berminat untuk menanamkan modal.
Pembangunan Masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama proyek pembangunan komplek Rumah Sakit Universitar Muhammadiyah Malang pada tanggal 22 Juli 2009 oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo.
Penggunaan pertama kali Masjid ini dimulai dengan solat Jumat pada tanggal 24 September 2010 yang lalu. Sholat jum’at tersebut dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari masyarakat sekitar, para pekerja bangunan RS dan sebagian pegawai UMM memenuhi masjid berukuran sekitar 300 meter persegi berlantai tiga itu. Sekretaris BPH UMM, Wakidi, menjadi khotib pertama di masjid itu.
Masjid di komplek rumah sakit ini merupakan masjid ketiga yang dibangun oleh UMM. Dua masjid lainnya terletak di kampus II UMM bernama Masjid Ad-Dakwah dan Masjid AR Fahruddin di kampus III UMM. Masjid AR Fahruddin yang memiliki bangunan lima lantai merupakan masjid kampus terbesar di Asia Tenggara.
Pembangunan Masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama proyek pembangunan komplek Rumah Sakit Universitar Muhammadiyah Malang pada tanggal 22 Juli 2009 oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo.
Penggunaan pertama kali Masjid ini dimulai dengan solat Jumat pada tanggal 24 September 2010 yang lalu. Sholat jum’at tersebut dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari masyarakat sekitar, para pekerja bangunan RS dan sebagian pegawai UMM memenuhi masjid berukuran sekitar 300 meter persegi berlantai tiga itu. Sekretaris BPH UMM, Wakidi, menjadi khotib pertama di masjid itu.
Masjid di komplek rumah sakit ini merupakan masjid ketiga yang dibangun oleh UMM. Dua masjid lainnya terletak di kampus II UMM bernama Masjid Ad-Dakwah dan Masjid AR Fahruddin di kampus III UMM. Masjid AR Fahruddin yang memiliki bangunan lima lantai merupakan masjid kampus terbesar di Asia Tenggara.
|
Jamaah Sholat Jum’at pertama di
Masjid KH. M Bedjo Darmoleksono,
di Komplek RSP Universitas Muhammadiyah Malang, Propinsi Jawa Timur. |
Nama KH M. Bedjo
Darmoleksono pelopor Muhammadiyah di Malang ini diambil untuk memberi spirit
dakwah agar masjid tersebut memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,
sebagaimana ketokohan Kyai Bedjo pada masanya.
Terkait dengan perizinan pihak rumah sakit UMM tidak mau mengambil risiko ditolak warga sekitar. Itulah sebabnya, sejak membebaskan lahan sekitar sembilan hektar, jauh hari UMM sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat. Respon warga pun sangat positif mendukung. Semua perijinan dan analisis lingkungan juga sudah dilakukan sebelum pembangunan dimulai.
Komplek rumah sakit tempat dimana Masjid tersebut berada nantinya akan dijadikan pusat pelayanan kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan sistem subsidi silang, masyarakat kurang mampu akan disubsidi untuk mendapatkan pelayanan yang layak. Selain itu, RS UMM juga diharapkan menjadi pusat riset medis untuk mengembangkan keilmuan kedokteran, keperawatan dan farmasi, pusat rehabilitasi sosial, bahkan tidak menutup kemungkinan ada pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba.
Arsitektur Masjid
Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan Ihsan.
Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya arsitekturnya meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk bangunan masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak dibangun dari bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan berkunjung di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.
Terkait dengan perizinan pihak rumah sakit UMM tidak mau mengambil risiko ditolak warga sekitar. Itulah sebabnya, sejak membebaskan lahan sekitar sembilan hektar, jauh hari UMM sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat. Respon warga pun sangat positif mendukung. Semua perijinan dan analisis lingkungan juga sudah dilakukan sebelum pembangunan dimulai.
Komplek rumah sakit tempat dimana Masjid tersebut berada nantinya akan dijadikan pusat pelayanan kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan sistem subsidi silang, masyarakat kurang mampu akan disubsidi untuk mendapatkan pelayanan yang layak. Selain itu, RS UMM juga diharapkan menjadi pusat riset medis untuk mengembangkan keilmuan kedokteran, keperawatan dan farmasi, pusat rehabilitasi sosial, bahkan tidak menutup kemungkinan ada pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba.
Arsitektur Masjid
Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan Ihsan.
Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya arsitekturnya meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk bangunan masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak dibangun dari bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan berkunjung di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.
SEKUL
Sengkaling Food Festival (SFF) saat ini menjadi memiliki
magnet yang begitu kuat bagi para wisatawan Sengkaling Malang. Wisata kuliner
dapat dilakukan di Sengkaling Food Festival yang dibuka dari pukul 12 siang
hingga pukul 11 malam ini. Berbagai jenis makanan baik itu makanan lokal,
Oriental Food hingga Japanese Food ada disini. Selain itu ada beberapa tempat
yang menjual oleh-oleh serta souvenir khas Malang maupun Batu.
Sengkaling Food Festival bisa dibilang sebagai pusat kuliner terbesar Jawa Timur yang menyediakan ratusan tenda dengan berbagai macam pilihan menu berkualitas dan harga terjangkau untuk semua kalangan baik itu pelajar, mahasiswa maupun keluarga.
Alat tukar yang digunakan di SEKUL berupa voucher yang
berisikan uang, jadi kita tidak perlu membawa banyak uang tunai. Lokasinya yang
begitu dekat dengan kampus III UMM menjadikan SEKUL sebagai salah satu pilihan
mahasiswa untuk berwisata kuliner.
MASJID AR. FAHRUDDIN UMM
Di
kampus putih kita, terdapat sebuah masjid yang sangat luas dan kokoh yang
dinamakan Masjid AR. Fahruddin. Masjid AR. Fachruddin dibangun pada tahun 1995
dan secara resmi diresmikan oleh Presiden BJ. Habibie, yaitu Presiden RI ke 3
pada tahun 1998. Masjid ini terdiri dari 5 lantai yang dimanfaatkan selain
untuk tempat peribadatan juga untuk perkuliahan dan perkantoran.
Lokasi masjid adalah di tepi jalan
raya tlogomas, akses jalan ke arah kota batu. Bangunan masjid dibuat dengan asitektur
modern dengan cat dasar warna putih. Oleh karena letaknya yang strategis, maka
masjid AR. Fachruddin sering digunakan sebagai salah satu tujuan wisata dan
tempat beristirahat bagi para pengendara.
Tempat peribadatan berada dilantai 3
sampai lantai 5, lantai 2 digunakan untuk perkantoran takmir masjid,
perpustakaan, ruang perkuliahan, laboratorium Psikologi, tempat wudhu’ dan
aula. Lantai 1 digunakan untuk perkantoran, bank, kantin, Kopkar, ATM, dan
laboratorium, bimbingan konseling, poliklinik, radio UMM FM dan beberapa kantor
pusat studi.
Masjid AR Fachruddin Universitas
Muhammadiyah Malang memiliki arah kiblat yang sudah tepat dan telah dibuktikan
oleh CASA (Club Astronomi Santri Assalaam). Masjid ini digunakan sebagai pusat
dakwah Muhammadiyah dan pusat kegiatan keislaman bagi seluruh sivitas akademika
maupun masyarakat umum.
Lokasi masjid yang bersebelahan dengan SPBU UMM, jadi untuk kalian
yang sedang dalam perjalanan jauh, kalian bisa beristirahat dan beribadah
sejenak lalu mengisi bahan bakar kendaraan anda.
Lokasi SPBUM berada tepat disebelah masjid. Pada saat ini,
rencana pembangunan masih dalam tahap penataan lahan dan mengurus perijinan.
Desain bangunan dan interior sudah dibuat, baik dalam bentuk paper project
maupun animasi.
SPBU UMM akan dilengkapi dengan
cafetaria dan resting area yang bertempat di lantai dasar. Pendirian SPBU ini
dinilai sangat prospektif karena jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan UMM
sangat banyak dengan kebutuhan bahan bakar kendaraan sangat tinggi. Selain sebagai
profit centre, SPBU UMM merupakan salah satu bentuk layanan bagi sivitas
akademika dan masyarakat umum dalam hal kemudahan penyediaan bahan bakar.
Langganan:
Komentar (Atom)